Sebanyak 12 dosen UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi akan melaksanakan presentasi proposal penelitian di hadapan reviewer secara daring pada Kamis-Jumat (11-12/7). Tujuh proposal yang mereka usulkan akan dipresentasikan, bersaing dengan dosen se-Indonesia, untuk mendapatkan dana penelitian dari Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam atau Diktis.
Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Prof. Dr. As’ad, M.Pd., mengucapkan selamat kepada para dosen yang akan mengikuti presentasi. ”Selamat dan apresiasi atas seminar proposal yang akan dilaksanakan,” katanya.
Menurut Rektor, para dosen tersebut adalah para peneliti terbaik yang dimiliki oleh UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penelitian-penelitian mereka, baik yang sudah dilaksanakan maupun yang sedang diusulkan, diharapkan dapat menularkan semangatnya kepada para dosen yang lain. Dengan begitu, Rektor berharap tercipta iklim riset di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. ”Saya ingin atmosfer riset yang kuat di kampus ini,” tambah Prof. As’ad.
Iklim itu antara lain diwujudkan dengan berbagai kegiatan pendukung. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, misalnya, telah melaksanakan kegiatan pelatihan penulisan artikel ilmiah untuk calon guru besar. Tahun ini juga diadakan webinar hasil penelitian sebanyak 32 kali, yang bekerja sama dengan program studi yang ada di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Dr. Fridiyanto, mendoakan semoga presentasi berjalan lancar dan memperoleh hasil yang terbaik. ”Dengan telah sampai pada tahap presentasi, berarti proposal-proposal tersebut telah melalui penelaahan (review) substansi dan mendapatkan nilai di atas 300 dari para reviewer,” kata Ketua LPPM, Dr. Fridiyanto. ”Untuk itu, kami mengucapkan selamat kepada para dosen pengusulnya.”
Fridiyanto berharap para dosen tersebut dapat mempresentasikan yang terbaik dari proposal mereka. Presentasi adalah tahap terakhir yang diikuti oleh pengusul proposal dari segenap tahapan lainnya, mencakup pendaftaran, seleksi administrasi, uji kesamaan (similarity checking), penelaahan substansi, dan penetapan nomine oleh Diktis. “Semoga semuanya mendapatkan nilai bagus dan semua mendapat pendanaan,” kata Fridiyanto.
Sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor B-501/DJ.1/Dt.I.III/HM.00/06/2024, terdapat 810 judul proposal penelitian dari seluruh Indonesia yang akan mengikuti presentasi. Dari jumlah itu, delapan di antaranya merupakan proposal yang ditulis oleh dosen UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Kedelapan proposal tersebut dan pengusulnya adalah:
- Robi’atul Adawiyah-Nuraida Fitri Habi, “Perempuan sebagai Predator Seksual: Telaah Relevansi Teori Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak di Provinsi Jambi”.
- Syukrya Ningsih-Suhendra, “Sintesis dan Karakterisasi Nanokomposit Cao/Sio2 dari Limbah dengan Metode Ramah Lingkungan: Studi Kinetika dan Isotherm pada Adsorpsi Ion Logam Cr(Vi)”.
- Risnita-Dedi Sastradika, “Memperkuat Pengetahuan Guru dalam Menguasai Keterampilan Hots Siswa: Pelatihan Terintegrasi Tpack dalam Memperbaiki Konsep Hots Guru”.
- Agus Salim-M Husnul Abid, “When Religion Matters: Desecularizing Actors and Post-Secular Foreign Policy of Indonesia and The United States”.
- Yuliatin, “Sosiologi Hukum Islam dan Ritual Penghapus Dosa Mayat: Manifestasi Identitas Islam Hybrid di Jambi, Bengkulu dan Kalimantan Selatan”.
- Sukarno-Louisiana Muliawati, “Evaluasi Kurikulum Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Islam Negeri Se-Indonesia di Era Society 5.0 Pendidikan”.
- Iskandar, “Analisis Korelasi Kemampuan Literasi Digital dan Kesadaran Keamanan Siber Mahasiswa di PTKI se Indonesia”.
- Ikhtiati-Rhesti Laila Ulfa, “Mengoptimalkan Keterampilan Berbicara dan Menulis untuk Siswa Madrasah Ibtida Iyah dengan Metode Mendongeng dalam Bahasa Daerah Jambi”.
Dari proposal-proposal tersebut, proposal terakhir tidak dapat diikutkan dalam presentasi. Penyebabnya adalah salah satu pengusul, Ikhtiati, telah meninggal dunia beberapa waktu lalu. Posisinya sebagai ketua pengusul, sesuai dengan ketentuan Diktis, tidak dapat digantikan.
Salah seorang dosen, Agus Salim, Ph.D., mengaku bersyukur proposal yang dia usulkan bersama kelompoknya masuk dalam tahapan presentasi. Proposal tersebut tergabung dalam klaster Penelitian Pengembangan Kolaborasi Internasional, yakni berkolaborasi dengan guru besar dan peneliti dari Deakin University di Australia, Shahram Akbarzadeh, dan juga dengan lembaga berbasis di New York University, yakni Multinational Institute for American Studies. Untuk itu, Agus telah menyiapkan diri dengan mendiskusikan kembali proposalnya bersama anggota kelompoknya, mempelajari catatan-catatan dari reviewer, serta membuat bahan presentasi. ”Semoga hasilnya bagus dan lulus,” harapnya.